sempat terlambat dari jadwal, FGD yang difasilitasi oleh Polresta di terminal Simpang Kawat kemarin tetap berjalan. Pertemuan ini dibuka dengan sambutan Kapolresta Jambi, Kombespol Syamsudin Lubis. Dia mengaku FGD ini merupakan program unggulan Kapolda dalam rangka mencari solusi terhadap permasalahan di masyarakat. ''Forum ini bisa jadi tidak sekali ini saja, tapi ada forum-forum selanjutnya,'' tuturnya sambil meminta para peserta yang hadir agar menyampaikan pendapatnya dengan kepala dingin. Selanjutnya, Sekda Kota Jambi, Ir Daru Pratomo MM menyampaikan, bahwa kota Jambi ini tidak punya Sumber Daya Alam (SDA). Yang dimiliki kota Jambi hanya berupa aset-aset. Melalui aset inilah diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Jambi. ''Banyak lahan-lahan yang kita miliki belum dimaksimalkan penggunaannya untuk kesejahteraan masyarakat,'' ucapnya. Pemerintah lanjutnya, berkewajiban untuk memaksimalkan penggunaan aset tersebut sepanjang disesuaikan dengan aturan yang berlaku. ''Anda tahu APBD Pemkot untuk tahun 2012 hanya Rp 900 M. Bandingkan dengan kota Solo yang APBD-nya sejak tahun 2010 sudah 1,4 T,'' ucapnya. Kita ini lanjutnya, sepuluh kali ketinggalan dibandingkan dengan kota Pekan Baru. Oleh karena itulah, sebutnya, dalam rangka memanfaatkan aset ini dibutuhkan bantuan dari pihak investor untuk memaksimalkannya. ''Rencana alih fungsi ini tidak menghilangkan hak milik Pemkot. Sertifikatnya masih milik Pemkot, jadi bukan Ruislag. Sistemnya BOT, dalam jangka waktu tertentu akan menjadi milik Pemkot,'' tuturnya. |
Sabtu, 17 Maret 2012
Alih Fungsi Terminal Simpang Kawat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar