Pagar bambu yang digunakan PT (persero) Jasa Marga Belmera untuk pagar pembatas atara jalan tol dengan perkampungan penduduk.
Medan – kompassumut.com
Belakangan ini jalan Tol yang dibangun kontraktor Takenaka Nippo Hutama sepanjang 34 km yang menghubungkan Pelabuhan Belawan-Medan Tanjung Morawa rentan dengan masalah. Kali ini jalan bebas hambatan itu menggunakan bambu sebagai pagar pembatas antara jalan tol dengan perkampungan warga. Tak heran jika jalan bebas hambatan yang dioperasikan sejak tahun 1986 itu rawan maling dan perampokan. Selasa (20/03/2012).
Seperti di sekitar daerah Kelurahan Besar Martubung, pihak Jasa Marga Belmera menggunakan bambu untuk pagar pembatas jalan tol dengan perkampungan masyarakat. Selain di daerah itu, juga terdapat di beberapa daaerah lainnya, sehingga pengguna jasa jalan tol resah dan merasa tak nyaman.
“Sekarang kita khawatir menggunakan jalan tol Belawan-Tanjung Morawa itu. Kita was-was karena pagarnya hanya bambu, sehingga kawanan perampok bebas masuk ke jalan tol untuk mencari mangsanya. Yang pasti nggak nyamanlah bang”.
Demikian dikatakan pengguna jasa jalan tol Belmera Ismail (35) warga Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan pada kompassumut di Belawan, Selasa (20/03/2012).
Kepala Cabang PT (persero) Jasa Marga Belmera Roy A Darwis tidak dapat dikonfirmasi. Rumor yang berkembang, orang nomor satu di Jasa Maga Belmera itu anti dengan wartawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar